IslamicTunesNews | NEXT STATION.... TAIPO & MEIFOO
Blusukan Nasheed 'Syi'ar New Teritories & Kowloon"
AHAD (4 Sept)
- Perpustakaan Al-Ikhlas Taipo (10.30 AM).
- Majelis Ta'lim Musholla Al-Fattah Taipo (2.30 PM).
- Majelis Muslimah Meifoo /M3 (6.30 PM).
Yang sedang ada waktu, gabung yuk...
Semoga diberi kesehatan prima, kelancaran dan kemudahan... DijalanMu aku Berikhtiar...
Kayaooooo......
Deni Aden bintang nasheed international
Nama Deni Aden, penyanyi religi “Lautan Kasih” yang
berjenggot tipis ini, sudah tidak asing lagi di dunia Nasyid Indonesia, Apalagi
kang Deni ini sudah melalang buana sampai ke luar negeri, seperti Hongkong,
Malaysia,Singapore dan lainya. Sebelumnya tak terbayang di benaknya untuk
menjadi seorang munsyid. Ia mengaku pelan-pelan sedang belajar mencari jati
dirinya sebagai muslim dengan bernasyid.“Saya ingin keberadaan nasyid
sebagai sarana syi’ar Islam bisa sejajar dengan trend musik lainnya yang
meramaikan blantika musik tanah air,” katanya.
Pria
kelahiran Bandung Jawa Barat yang sekarang menetap di Yogyakarta ini, banyak
mengambil inspirasi langgam dari lagu-lagu reliji yang kerap didengar sejak
masih kanak-kanak saat tinggal bersama orang tuanya yang juga ustadz dan
ibundanya yang suka bersenandung “qasidahan” di daerah perkebunan teh di
selatan Bandung.
Masa
SMP ia sempat menjadi santri di Pondok Pesantren Wanasari Panyocokan Ciwidey
dan Pondok Pesantren Darul Falah Cihampelas Cililin Kabupaten Bandung, Jawa
Barat. Saat masa SMP tercatat sebagai siswa SMPN 1 Ciwidey Bandung dan sempat
menjadi ketua OSIS tahun 1993-1994.
Tahun
1998 lulus dari STMN Kimia Bandung, pada masa ini sempat menjadi penulis,
penyiar radio, penyanyi kafe, vokalis grup band, dan terakhir menjadi pemandu
wisata yang mengantarkannya sampai di Yogyakarta.
Di
masa-masa menjadi pemandu wisata itulah, banyak mendapat tebaran hikmah dan
pengalaman spiritual yang membawanya kepada keputusan untuk mendalami musik
religi.
Tahun
1999 Deni Aden hijrah ke Yogyakarta. Ia kuliah di FKIP Jurusan Bahasa Inggris
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Di kota pelajar inilah secara
tidak sengaja bertemu dengan Gus Muhammad Basis, salah seorang ulama dan
budayawan Yogyakarta yang mendukungnya untuk serius di jalur seni religi.
Di
tahun itu pula mulai atas inisiatif dan support Gus Muhammad Basis, dibentuk
grup nasyid beraliran akustik dengan beberapa teman kuliah dari Riau,
Gorontalo, Palembang, dan Lombok. Grup yang dibentuk bernama Eling Karepe
(sekarang Sapu Jagad).
“Eling
karepe berasal dari bahasa Jawa, Eling artinya ingat, Karepe artinya maunya,
maunya ingat, ke barat, ke timur, ke utara, ke selatan, ingat maunya kepada
Allah. Begitu filosofis yang diambil oleh Gus Muhammad Basis yang memberi nama
Eling karepe,” jelas Aden.
Berawal
dari ‘Eling Karepe’
Di
masa awal berdiri, keberadaan Eling Karepe banyak diapresiasi masyarakat
Yogyakarta, walau semua personil bersal dari luar Yogyakarta. Berbagai event
perlombaan musik reliji di Yogyakarta dan Jawa Tengah banyak diikuti Eling
Karepe dan tak jarang menjadi pemenang dalam event tersebut.
Sejak
kemunculannya, Eling Karepe, grup yang mengambil genre akustik ini, banyak
mendapat apresiasi dan diundang untuk mengisi berbagai acara, tidak hanya di
Yogyakarta namun juga sampai di luar Jawa seperti Madura, Jambi, Riau, dan
lainnya. Bahkan, tak jarang Eling Karepe berkolaborasoi dengan seniman
muslim/nasyider lainnya, seperti Raihan, Snada, Opick Tombo Ati, The Fikr,
Tazakka, dan Justice Voice.
Ciri
khas sebuah nasyid tak begitu mudah untuk diciptakan tanpa adanya keseriusan
dan skill dari personilnya. Tak terkecuali dengan Eling Karepe. Grup nasyid
kota pelajar ini berusaha untuk menghasilkan karya-karya lagu nasyid yang easy
listening alias mudah dinikmati. Hal ini pun diterapkan Eling Karepe.
Eling
Karepe (EK) lebih banyak membawakan lagu-lagu bernuansa shalawat yang familiar
di masyarakat Jawa. Karya-karya EK banyak didominasi nuansa etnik. Ragam etnik
Melayu, Jawa, Sunda, Lombok dan Padang Pasiran. Karya-karya EK pun dapat di
download sebagai nada tunggu Handphone.
IslamicTunesNews | NEXT STATION.... TAIPO & MEIFOO
Reviewed by Unknown
on
10:05 AM
Rating:
No comments:
Assalamualaikum. Feel free to comments, giving ideas and taking parts for discussion on any content within this blog and its link, but please mind your words and behave as syaria compliance. We're Muslim, we're brothers and sisters....we're family!